2 kunci penting dalam hidup manusia



Apasih yang 2 kunci penting dalam hidup manusia?

Ada yang sudah tau mungkin. Iya benar sekali 2 kunci penting nya yaitu kesehatan dan kesejahteraan

kesehatan dan kesejahteraan

kunci penting dalam hidup manusia itu  ada 2 kunci nya :

kunci pertama adalah kesehatan, kesehatan menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) ialah : keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Sedangkan dalam Piagam Ottawa dikatakan bahwa kesehatan merupakan sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup. Kesehatan ialah konsep positif yang menekankan pada sumber daya pribadi,sosial dan kemampuan fisik.


kunci kedua kesejahteraan. Kesejahteraan menurut Walter Friedlander ialah "Sistem yang terorganisir dari institusi dan pelayanan sosial yang dirancang untuk membantu individu atau kelompok untuk mencapai standar hidup dan kesehatan yang lebih baik".

Jadi pada dasar nya kita tidak bisa hidup kalau tidak memiliki kedua nya. Coba bayangkan jika kita hidup sehat tetapi kesejahteraan kita nya kurang baik begitupun sebaliknya. Jika kita sejahtera hidup berkecukupan mobil ada rumah mewah tanah luas banyak ada dimana mana Cuma kita nya tidak sehat 0 besar hasilnya.

Paradigmana kita tidak boleh lemah kita harus kuat, jangan lupa menantang diri sendiri apapun itu yang berkaitan dengan hal positif jgn pernah katakan tidak dll

“Hidup tidak boleh sederhana yang sederhana sikapnya”

Untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan kita harus memiliki impian yang besar yang jelas. Ketika kita memiliki impian yang jelas secara tidak sadar sedikit demi sedikit kita sudah hampir mencapai tujuan hidup yang kita imingkan atau inginkan. Pastikan impian mu terlebih dahulu ingat tulis impian itu kalaau perlu tempel di tembok kamar. Impian kita belum besar ketika impian kita belum di ketawai diremehkan orang sekitar serta orang terdekat kita.
Impian kita tetap tidak boleh lepas dari kedua kunci di atas sehat serta sejahtera. 


Menguji Web Responsif menggunakan Resizer Tool

Resizer: Alat buatan Google untuk menguji web responsive | Website yang bisa dibuka dengan baik pada perangkat mobile adalah suatu faktor ranking penting dimata Google saat ini. Pengumuman Google beberapa waktu lalu tentu sudah sama-sama kita dengar, bahwa saat ini Google sangat memprioritaskan website yang bisa dibuka di ponsel dan tablet, bukan hanya sekedar di desktop.

Website yang support mobile akan lebih mungkin untuk muncul di halaman utama dibanding yang tidak support mobile. Kira-kira begitu inti pemberitahuannya.

Web yang bisa dibuka dengan baik pada berbagai perangkat tentu akan membuat pengunjung senang, karen mereka tidak akan mendapati lagi tempilan web yang super kecil dan harus di zoom beberapa kali agar bisa dibaca.

Mendesain sebuah pengalaman pengguna yang intuitif dan bagus tentu tidak mudah, karena itu adalah sebuah proposisi yang rumit. Untuk membantu desainer web mendapatkan keseimbangan dan kemudahan dalam mengikuti perkembangan teknologi web, Google memperkenalkan Resizer untuk web desainer & developer guna menguji website mobile mereka.

Alat ini memungkinkan web desainer untuk menguji tampilan website di berbagai platform apakah sebuah website sudah responsive atau belum, terutama website yang berbasiskan Material Design. Namun untuk website yang tidak berbasiskan Material Desain juga tetap bisa digunakan. Untuk Anda yang ingin membuat web dengan material design, bisa mencoba 19 Framework Untuk Membuat Web Material Design Responsive.

Resizer Tool Responsive Google

Alat ini bisa mengetahui dengan pasti dimana breakpoint berada, sehingga akan lebih mudah dalam merancang desain web responsive. Resizer akan menunjukan secara real-time – jika situs tersebut rekursif untuk mobile.

Cara kerjanya mudah, cukup masukan URL website Anda pada kolom yang disediakan.

Setelah memasukan URL, Anda dapat beralih antara pilihan desktop dan mobile untuk melihat tampilan web Anda. Resizer memang sangat interaktif untuk digunakan.

Ketika pertama membuka halaman Resizer, secara default yang akan diuji adalah halaman web material desain buatan Google.

Tujuan Google membuat Resizer adalah untuk membantu mengetes breakpoint, grid responsif dan kebiasaan tampilan serta pola user interface dari Material Design pada website. Alat ini mungkin tidak akan membantu ketika proses pembuatan desain, namun akan sangat berguna ketika proses pengujian performa.

Silahkan kunjungi halaman pengenalan Resizer, dan coba demonya di design.google.com/resizer

Belajar Mengambil Pilihan Hidup - CEO Tokopedia



Minggu lalu, saat menjadi pembicara di salah satu event. CEO Tokopedia - William Tanuwidjaya, bercerita singkat tentang perjalanannya dalam mengembangkan Tokopedia, mulai dari stan rekrutmen di kampus yang sepi pengunjung hingga menjadi marketplace e-commerce terbesar di Indonesia, setelah itu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Simak rangkuman jawaban-jawaban paling menarik di bawah ini.

Ciptakan bisnis yang bisa bertahan lama, bukan yang langsung untung

Menanggapi pertanyaan tentang kenapa Tokopedia tidak menawarkan layanan cash-on-delivery (COD) ke pembeli, William memberikan jawaban yang cukup berseberangan dengan opini umum.

Indonesia terdiri dari begitu banyak pulau, 17.508 pulau tepatnya. Kalau situs e-commerce menyediakan layanan COD di seluruh Indonesia, tentu biayanya akan sangat mahal. Apa lagi jika ada barang-barang yang memiliki kemungkinan untuk dikembalikan.

William mengajak para peserta untuk membayangkan seorang kurir yang harus menjelajahi lautan dan hutan-hutan atau melawan kemacetan hanya untuk mengembalikan barang sesuai permintaan pembeli.

… alasan sesungguhnya para pembeli lebih memilih COD yaitu karena mereka tidak mempercayai penjual. Jadi, solusi yang lebih baik adalah dengan meningkatkan kepercayaan pengguna.
Walaupun COD bisa menambah jumlah pengguna Tokopedia, tapi hal tersebut bukanlah sebuah model bisnis yang bisa bertahan dengan baik.



William kemudian menambahkan analisisnya terhadap permasalahan tersebut. Di samping penetrasi kartu kredit di Indonesia yang hanya mencapai tiga persen, alasan sesungguhnya para pembeli lebih memilih COD yaitu karena mereka tidak mempercayai penjual. Jadi, solusi yang lebih baik adalah dengan meningkatkan kepercayaan calon pembeli.

Oleh karena itu, Tokopedia menyediakan fitur review toko dan trust badge untuk membantu meyakinkan konsumen sebelum membeli produk dari sebuah toko. Selain itu, pengguna juga bisa melakukan pembayaran di mini market terdekat.

William juga menerangkan kenapa Tokopedia jarang memberikan diskon. Menurutnya, memangkas harga demi mendongkrak penjualan itu bertolak belakang dengan filosofinya untuk membangun bisnis yang bisa bertahan. Akan tetapi, William berpesan: diskon boleh diberikan jika perlu untuk mengubah perilaku konsumen. Misalnya, untuk berganti dari menggunakan web ke aplikasi mobile.

Pilih pertarungan untuk dikorbankan

Dalam merencanakan ekspansi Tokopedia ke luar Indonesia, William meminjam konsep dari The Art of War karya Sun Tzu.

Jika membangun startup itu seperti melancarkan serangan perang, pengambilan keputusan diibaratkan seperti pertarungan. Dalam kasus Tokopedia, pasar yang berbeda merepresentasikan arena pertarungan yang berbeda. Strategi untuk bertahan adalah dengan mengorbankan pertarungan di luar Indonesia. Ironis memang, tapi dengan begitu, Tokopedia sukses besar di dalam negeri.

Jika membangun startup itu seperti melancarkan serangan perang, pengambilan keputusan diibaratkan seperti pertarungan

William menjelaskan bahwa beberapa kompetitornya memiliki ambisi yang lebih besar darinya. Mereka memilih menjajal pasar di luar Indonesia terlebih dahulu. Tapi, hal tersebut ternyata menimbulkan dua masalah: mereka tidak dapat melayani konsumen lokal dengan baik dan lebih cepat kehabisan dana.

Cara lainnya adalah dengan melihat potensi pasar keseluruhan. Menurut William, hanya satu persen orang Indonesia yang berbelanja online. Artinya, masih banyak potensi yang belum digali.

Mencari dana juga perlu hoki!

Pertanyaan yang paling ditunggu-tunggu tentang pendanaan tidak dijawab dengan solusi yang ampuh. Justru, jawabannya kembali ke hal yang fundamental, yaitu membangun bisnis yang bisa bertahan.

Sebagai CEO yang telah mendapatkan pendanaan hingga US$250 juta (sekitar Rp3,3 triliun) hingga saat ini, William mengaku dirinya tidak pernah menulis sebuah perencanaan bisnis mendetail. Akan tetapi, bukan berarti kita tidak perlu membuatnya. William menambahkan bahwa ia mungkin seharusnya melakukan hal tersebut.

Menurut pandangan William, keberuntungan adalah salah satu faktor terbesar baik dalam mendapatkan pendanaan maupun untuk menarik investor mendekatinya.

William bercerita saat Tan Ying Lan dari Sequoia Capital menghubunginya sebelum berangkat ke Jepang. Tan Ying Lan mencari tahu jadwal keberangkatan William kemudian menunggunya di gerbang kedatangan bandara untuk memberikan William tawaran investasi. Kedatangan William ke Jepang saat itu kebetulan untuk membahas tawaran investasi dengan Softbank. Pada akhirnya, William berhasil membawa pulang kedua tawaran tersebut.

Hindari bermain dengan lima bola dalam satu waktu

Analogi five balls of life atau lima bola dalam kehidupan, pertama kalinya dicetuskan oleh CEO Coca-Cola, Brian Dyson. Lima bola tersebut artinya adalah lima aspek dalam kehidupan seseorang, yaitu pekerjaan, keluarga, kesehatan, teman, dan semangat.

Analogi tersebut menggambarkan kondisi saat kita memainkan kelima bola tadi dalam satu waktu. Empat bola terbuat dari kaca, dan satu terbuat dari karet. Bola karet tersebut adalah pekerjaan.



Startup akan mengalami kegagalan, maka kita perlu memiliki kegigihan dan harus dapat “memantul” kembali. Tapi, aspek lainnya dalam hidup tidak memiliki ketahanan seperti bola pekerjaan. Kalau jatuh, ya bola-bola tersebut akan pecah.

Hal tersebut dirasakan William saat ia menolak mendampingi kekasihnya (yang sekarang telah menjadi istrinya) ke Jepang untuk wisuda sekolah kedokteran. William bercerita bahwa ia merasa bersalah setelah itu. Dia juga sering menunda liburan dengan istrinya karena salah satu kuartal dianggap “terlalu penting untuk Tokopedia.”

William mengakui, sulit baginya untuk memainkan kelima bola kehidupan dalam satu waktu. Kalau ia terus melanjutkannya, ia akan memecahkan salah satu di antaranya. Solusi yang dimilikinya adalah dengan mengesampingkan kedua bola lain, dan hanya fokus dengan memainkan tiga bola dalam satu waktu.

Tokopedia menutup kuartal tersebut dengan performa yang jauh melebihi ekspektasi. William lalu mengesampingkan bola pekerjaannya, terbang ke Jepang, dan mengejutkan sang istri dengan melamarnya di sana. William kembali mendapat jawaban “ya”, dan ia berhasil mendapatkan “hat trick”.

(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi sesuai standar editorial Tech in Asia Indonesia oleh Prahariezka Arfienda Satrianti; Diedit oleh Mohammad Fahmi Re-Blog by Riky Mahameru)